Ketenangan umat muslim Indonesia belakangan ini kembali terusik. Pasalnya, beredar luas di internet sebuah komik cabul yang menghina dan melecehan kemuliaan Nabi Muhamad SAW. Ilustrasi dalam komik tersebut mengambarkan kehidupan Rasulullah secara serampangan dan tidak bermoral.
Muslim pantas marah, karena yang dihina adalah Muhammad, rasul Allah pembawa Islam dengan Alquran sebagai kitab sucinya. Dalam ajaran Islam, ilustrasi apapun yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad SAW adalah terlarang.
Muncul reaksi keras dari kalangan umat Islam terhadap penayangan komik hina nabi diblog yang dihosting di sebuah server di luar negeri. Majelis Ulama Indonesia mengecam dan meminta aparat kepolisian mengusut, menangkap dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
Senada dengan itu diserukan Front Pembela Islam yang mendesak kepolisian untuk bergerak cepat, sehingga tak kecolongan dengan aksi anarkistis dan main hakim sendiri dari sekelompok massa Islam, akibat kelambanan aparat dalam bertindak.
Sementara itu Hitzbur Tahrir Indonesia secara tegas mengutuk dan menuntut pelaku penistaan dan penghinaan agama itu dihukum mati jika seorang muslim atau bertobat kembali ke jalan yang benar. Kalangan elit politik di Senayan pun tidak mau kalah lantang menyerukan agar pelaku ditangkap.
Dalam menyikapi isu yang sangat sensitif seperti ini, diperlukan sikap dari para ulama dan tokoh Islam umumnya agar lebih memberikan kata-kata yang bijak dan tidak provokatif. Sampaikan petuah yang menenangkan hati dan memberikan kesabaran jiwa. Tidak gampang mengeluarkan fatwa yang bisa membangkitkan perlawanan anarkis.
Begitu juga pemuka agama lainnya harus saling mengerti dan memahami, saling menghargai dan menghormati. Semua tentunya berharap tetap damai dalam bingkai kerukunan dan toleransi beragama, tidak saling memaksakan dan mengibarkan bendera permusuhan.
Kekerasan bukan menambah simpati atau perkataan yang kasar bukan menambah umat tenang hati. Citra sebagai umat yang dirahmati oleh Allah SWT akan jauh dari citra yang baik. Namun dalam kondisi tertentu kekerasan bisa dipahami. Kenapa muslim di Afghanistan terus mengobarkan semangat jihad, lantaran mereka tertindas, teraniaya, dan dizhalimi sehingga hanya satu kata lawan zionis Israel dengan apapun bentuknya.
Meski demikian, kalau cara berpikir umat Islam masih mudah emosi, teriak lantang Allahu Akbar, kemudian menghunus pedang, meledakkan bom dan bikin suasana tidak aman, tentunya semua akan membenarkan tuduhan yang dari mereka yang tidak suka Islam. Mereka menuduh dan umat Islam memberikan bukti. Dalam QS 2:217 Allah SWT berfirman, "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
Jadi arti memerangi kamu bukan berarti memerangi secara fisik saja. �Tapi bisa jadi memerangi secara pemikiran, politik, sosial-budaya dan lainnya. Musuh-musuh Islam terus mencari-cari kelemahan Nabi Muhammad SAW sebagai manusia biasa dan Alquran. Sampai kapan pun usaha mereka tidak akan pernah berhenti sampai umat Islam mengikuti mereka.
Khusus untuk Rasulullah SAW, Allah SWT. menggambarkan ujian dalam bentuk makar orang-orang kafir dalam firman-Nya, "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. 8:30).
Jadi umat Islam jangan terjebak dalam jihad fisik belaka, tetapi jihad secara pemikiran dengan belajar berbagai ilmu pengetahuan sampai ahli, sehingga bisa menangkal serangan pemikiran orang kafir.
Umat Islam tidak perlu memerangi secara fisik dengan membunuh Ali Sina �atau Salman Rusdi, misalnya. Tetapi perangi pemikiran dan akidahnya, bunuh pemikirannya dengan ilmu pengetahuan dan bukti-bukti kebenaran yang terkandung dalam Alquran. Memang ada hikmahnya juga dari banyaknya fitnah dan tuduhan kepada Islam, �menjadikan umat muslim bersatu membela agamanya. �Fakta banyak umat nonmuslim yg semakin tertarik mempelajari Islam, karena penasaran dengan Islam yang dihujat dan di fitnah.
Alhamdulillah atas kehendak Allah SWT, �kebanyakan muallaf berasal dari orang orang �pandai dan berpikir akhirnya menjadi muslim yang baik. Sebaliknya, banyak orang murtad dari kalangan orang yang ingin mencari kekuasaan, kekayaan atau popularitas. Di sini umat Islam harus berpengang teguh pada agama Allah, dan jangan tercerai berai sehingga Islam terbukti sebagai rahmatanlilalamin. (ram)
Kamis, 20 November 2008
isu beredarnya komik nabi??////
Diposting oleh gand1 pu_3nxa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar