Kamis, 27 November 2008

KONFIGURASI ROUTER KE CLIENT DILINUX DEBIAN Berbasis Teks

KONFIGURASI ROUTER KE CLIENT DILINUX DEBIAN Berbasis Teks

ALAT DAN BAHAN:
1. Sediakan 2 seperangkat komputer yaitu 1 sebagai router dan 1 lagi sebagai client.
2. 2 kabel UTP untuk server ke router dan untuk router ke client.
Langkah- Langkah Mengconectkan Router pada client dengan linux debian
A) Setting pada komputer 1 sebagai Router
Sambungkan kabel UTP eth0 ke server 192.168.10.1
Sambungkan kabel UTP eth1 ke client
Setting lah router nya di komputer1 terlebih dahulu dengan perintah sebagai berikut:
1) masuklah pada directory etc
2) masuk pada directory network
3) masuk pada vi interfaces dengan perintah seperti di bawah ini:
a. buatlah ip pada router terlebih dahulu dengan mengetikkan perintah:
auto eth0
iface eth0 inet static
- address : (tuliskan ip Routernya) misal: 192.168.10.233
- netmask : 255.255.255.0
- broadcast : 192.168.10.255
- network : 192.168.10.0
- gateway : 192.168.10.1
b. Kemudian buat ip clientnya yaitu sebagai berikut:
auto eth1
iface eth1 inet static
- address : ( tuliskan IP client nya) misal : 192.168.7.5
- netmask : 255.255.255.0
- broadcast : 192.168.7.255
- network : 192.168.7.0
- gateway : 192.168.7.1
c. kemudian tekan enter dan ketikkan iface lo inet loopback untuk mengaktifkannya.
d. kemudian save dengan terlebih dahulu tekan tombol esc kemudian ketikkan :wq
e. Kemudian setelah keluar dari vi interfaces ketikkan:
iptables -t nat -A POSTROUTING -s (tuliskan network client nya) 192.168.7.0/24
-j MASQUERADE
f. kemudian save perintah tersebut dengan mengetikkan iptables-save
g. setelah itu restart dengan perintah /etc/init.d/networking restart
Hapus tanda # di cd sysctc.conf
save
maka sudah aktif
setelahnya ketikkan iptables -t nat -n -L untuk melihat settingan ( iptables -t nat -A POSTROUTING -s (tuliskan network client nya) 192.168.7.0/24 -j MASQUERADE) sudah masuk apa belum.
Kemudian ping kan ke server 192.168.10.1 apabila ada tulisan Reply from 192.168.10.1: bytes =64 time<1ms ttl="128">
Ping kan juga ke client 192.168.7.1 apabila ada tulisan Reply from 192.168.7.1: bytes =64 time<1ms ttl="128">
sudah selesai
B) Setting pada komputer 2 sebagai client
Sambungkan kabel UTP eth1 ke router
Settinglah clientnya di komputer2 langkah-langkahnya sbb:
1) Masuklah pada directorynya etc
2) Masuklah pada directorynya network
3) Masuklah pada vi interfaces dengan perintah sebagai berikut:
a. Buatlah IP nya dengan perintah dibawah ini:
auto eth1
iface eth1 inet static
- address : (tuliskan ip nya) 192.168.7.1
- netmask : 255.255.255.0
- broadcast : 192.168.7.255
- network : 192.168.7.0
- gateway : 192.168.7.1
b. Kemudian setelah dienter ketikkan iface lo inet loopback
c. Setelah itu save
d. Setelah keluar dari vi interfaces restart dengan perintah /etc/init.d/networking restart
Kemudian ping kan ip nya sendiri 192.168.7.1 apabila ada tulisan Reply from 192.168.7.1: bytes =64 time<1ms ttl="128">
setelah itu ping ke server 192.168.10.1 apabila ada tulisan Reply from 192.168.10.1: bytes =64 time<1ms ttl="128">
Setelah conect berarti berhasil
Selengkapnya...

Configuration Routing Information Protocol (konfigurasi RIP)

Routing Information Protocol

Routing Information Protocol (RIP) merupakan dinamik routing protokol yang sudah cukup tua. Di ciptakan sekitar tahun 1970.
Cara kerjanya berdasarkan Distance Vector Routing Protocol, yang berarti akan mempergunakan pendekatan berapa banyak hop (lompatan) router yang akan ditempuh untuk mencapai suatu network. Dan yang akan dipilih adalah hop terpendek.

Cara Kerjanya yaitu :

RIP bekerja dengan menginformasikan status network yang dipegang secara langsung kepada router tetangganya.

Karakteristik dari RIP:

* Distance vector routing protocol
* Hop count sebagi metric untuk memilih rute
* Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable
* Secara default routing update 30 detik sekali
* RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update
* RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah RIP zebra secara default mempergunakan versi 2, sedangkan Cisco versi 1.
Konfigurasi

Sama halnya dengan zebra, diamon rip dapat diConfigure lewat 2 cara.

Konfigurasi dengan 2 cara :

1. edit langsung pada file ripd.conf

root@opera zebra# vi ripd.conf
root@opera zebra# service ripd restart

2. melalui remote vty
telnet ke port 2602

root@opera zebra# telnet 127.0.0.1 2602
Hello, this is zebra (version 0.94).
Copyright 1996-2002 Kunihiro Ishiguro.

Konfigurasi RIP sangat sederhana, secara umum hanya membutuhkan 3 entri dalam running configurasi.
Masukkan network mempunyai router tetangga RIP dan network yang akan disebarkan ke router tetangga.

ripd(config)# router rip
ripd(config-router)# network 192.168.1.0/24
ripd(config-router)# network 10.1.1.0/24
ripd(config-router)# ^z
ripd#

Untuk memeriksa status RIP

ripd# show ip protocols
Routing Protocol is "rip"
Sending updates every 30 seconds with +/-50%, next due in 7 seconds
Timeout after 180 seconds, garbage collect after 120 seconds
Outgoing update filter list for all interface is not set
Incoming update filter list for all interface is not set
Default redistribution metric is 1
Redistributing:
Default version control: send version 2, receive version 2
Interface Send Recv Key-chain
Routing for Networks:
10.1.1.0/24
192.168.1.0/24
Routing Information Sources:
Gateway BadPackets BadRoutes Distance Last Update
Distance: (default is 120)

Untuk melihat routing yang didapat dari RIP tetangga.

ripd# show ip rip
Codes: R - RIP, C - connected, O - OSPF, B - BGP
(n) - normal, (s) - static, (d) - default, (r) - redistribute,
(i) - interface

Network Next Hop Metric From Time

Jangan lupa untuk menyimpan konfigurasi kedalam file.

ripd# write memory
Configuration saved to /etc/zebra/ripd.conf





Selengkapnya...

g4nd1 cu_t3 © 2008 Por *Templates para Você*